Sabtu, 28 Januari 2012

Isi Renungan Kabar Baik Januari-Februari 2012


TIDAK TERCAMPUR
Bacaan: Daniel 1:1-21
”Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja...” (Daniel 1:8a).

Dari zaman dahulu hingga sekarang, minyak tidak dapat bercampur dengan air. Meskipun air seember, tetapi ketika jatuh setetes minyak, maka akan terlihat jelas, mana minyak dan mana air. Sebab, minyak itu akan berkumpul sendiri, tidak ikut larut dalam air. Berbeda dengan garam. Bila ditaburkan ke dalam air, maka garam akan larut.
                Daniel sebagai seorang tawanan, berketetapan untuk tidak bercampur dengan kehidupan orang-orang Babel, di mana dia dibuang. Menurut kebiasaan, orang-orang yang tinggal di kerajaan Babel harus makan dan minum dari makanan dan minuman yang biasa dimakan oleh Raja Nebukadnezar. Ada alasan mengapa Daniel dan ketiga kawannya tidak mau makanan yang menjadi makanan raja. Sebab makanan dan minuman tersebut sebelum dimakan dan diminum oleh raja dan para pegawainya, terlebih dahulu dipersembahkan kepada dewa-dewa Babel. Oleh karena sikap yang tidak kompromi ini, maka Tuhan mengaruniakan kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana raja. Bahkan, Tuhan memberikan kecerdasan sepuluh kali lebih cerdas daripada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaan.
                Saudara, sebagai anak Tuhan, hidup kita semestinya berbeda dengan orang di sekitar kita. Kalau orang lain merokok dan minum-minuman keras, kita tidak usah mengikuti. Memang, resikonya banyak orang mengucilkan dan membenci kita. Karena kita tidak mau berkumpul dengan mereka. Tidak mau ikut bergabung dengan kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik. Kita tidak boleh bercampur, harus nampak siapa identitas kita sendiri. Maka, Tuhan akan mengaruniakan kepada kita kepandaian dan berkat-Nya. (TT)
Meski Beresiko, Kita Tidak Boleh Bercampur dengan Kebiasaan Buruk Orang-Orang Dunia 
Doa: Bapa, mampukan saya untuk berkata tidak pada waktu seseorang menawarkan untuk kompromi terhadap dosa.

KOLOM BAGI BERKAT (BABE)


Syalom, kolom ini berisi bagi berkat. Bagi Saudara yang merasa diberkati setelah membaca Renungan Kabar Baik (RKB) ini bisa membagikan berkat kepada Saudara seiman lainnya, sehingga mereka juga diberkati. Silakan kirimkan dana Anda ke rekening BCA no 0080332041 an. Tedjo Tony dengan menyertakan info BABE-nama pengirim-jumlah uang-nomor paket (dapat di sms). Dana Anda akan kami salurkan berupa paket buku Agape dan buku RKB kepada para hamba Tuhan maupun jemaat Tuhan di tempat lain. Laporannya akan dimunculkan setiap edisi terbitan RKB berikutnya.

Pilih Paketnya
[ ] Paket 1: 10 buku RKB Rp70.000             [ ] Paket 4: 10 buku RKB + Paket buku Agape Rp170.000
[ ] Paket 2: 20 buku RKB Rp140.000           [ ] Paket 5: 20 buku RKB + Paket buku Agape Rp240.000
[ ] Paket 3: 30 buku RKB Rp210.000           [ ] Paket 6: 30 buku RKB + Paket buku Agape Rp310.000
[ ] ....................... (tentukan sendiri)
* Paket belum termasuk ongkos kirim sekitar Rp30.000

Saudara yang berpartisipasi pada edisi ini:
  1. Sdri. Angel mengirimkan Paket 1 untuk Pdm. Tommy Mendalora, S.Th di Kepulauan Sangihe, Sulut.
  2. Sdr. Timotius mengirimkan Paket 1 untuk Pdt. Norita Napitupulu, S.Th di Bali.
Sampai dengan tgl. 30 November 2011 telah terkumpul berkat sebesar Rp140.000 dan telah disalurkan kepada hamba-hamba Tuhan di dua tempat di atas. Tuhan Yesus memberkati.

Isi Renungan Kabar Baik Januari-Februari 2012

KARTU KREDIT
Bacaan: Lukas 15:11-32
”Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya” (Lukas 15:13b).

Mudahnya memiliki kartu kredit membuat orang berlomba-lomba memiliki sebanyak mungkin kartu kredit. Satu orang bisa memiliki 10 kartu kredit, bahkan lebih. Padahal penghasilan mereka tidak menunjang, akibatnya mereka terjerumus ke dalam gaya hidup berfoya-foya. Mereka terlilit hutang, tidak mampu membayar tagihan perbulannya. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution, memberikan batasan setiap nasabah hanya boleh memiliki paling banyak dua kartu kredit. Selain itu, persyaratan memiliki kartu kredit juga diperketat, hanya nasabah yang memiliki penghasilan Rp3 juta ke atas yang boleh memiliki kartu kredit.
Anak bungsu dalam kisah perumpamaan Tuhan Yesus yang kita baca mencerminkan orang yang hidupnya berfoya-foya. Harta warisan orangtuanya yang sudah diberikan kepadanya, perlahan-lahan habis karena dipakai untuk berfoya-foya. Main perempuan, judi, minum-minuman keras, mentraktir banyak orang, serta semua kenikmatan daging lainnya. Oleh karena terus-menerus mengeluarkan uang, sedangkan pemasukannya tidak ada, maka anak bungsu ini menjadi miskin. Sampai harus makan dari makanan babi. Semua uang dan kekayaannya habis.
Saudaraku, memiliki uang dan membelanjakan uang itu boleh saja. Asalkan harus disesuaikan dengan kemampuan dan pendapatan. Jangan sampai terjerumus dalam dosa hedonisme, yaitu gaya hidup berfoya-foya. Apabila berbelanja di supermarket, belanjalah seperlunya, sesuai kebutuhan. Tidak boleh menuruti semua keinginan kita, harus dibatasi. Biarlah kita senantiasa minta penguasaan diri dari Roh Kudus, agar dapat hidup sederhana, tidak berfoya-foya. (TT)
Penguasaan Diri Penting Agar Tidak Befoya-foya
Doa: Tuhan Yesus, seringkali banyak keinginan yang harus saya beli, tetapi kemampuan keuangan saya terbatas. Mohon penguasaan diri dan berikan hati yang bijaksana untuk mengatur keuangan kami.

Isi Renungan Kabar Baik Januari-Februari 2012


KEUNTUNGAN
Bacaan: Filipi 1:12-26
”Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21).

JZ (34 tahun) tertangkap membagikan Alkitab dan traktat di sebuah pasar di Kabupaten Tongzi, China. Pada 17 Juni 2004, JZ dan ibu mertuanya, TD, diborgol bersama dan dibawa menuju kantor polisi dan diinterogasi sampai larut malam. Keesokan paginya, mereka dijatuhi hukuman 15 hari kurungan oleh PSB (Biro Keamanan Umum) dengan alasan "dicurigai menyebarkan rumor dan mengganggu ketertiban sosial". Di dokumen penahanan, mereka dianggap telah melakukan "gangguan ketertiban sosial serius dengan membagikan buku cerita anak-anak (edisi Indonesia: Ia Hidup di Antara Kita) kepada massa di pasar tersebut". JZ dan ibu mertuanya tahu resiko menyebarkan literatur Kristen di masyarakat komunis China. Mereka berdua aktif melayani di gereja selama lebih dari 10 tahun dan berani menginjili. Bahkan ketika mereka ditahan, diinterogasi, dan dijatuhi hukuman kurungan selama 15 hari, mereka rela menerima segala akibat dari apa yang mereka lakukan.
                Mereka yang menyerahkan hidupnya bagi Kristus, mati merupakan keuntungan. Sebab pada waktu mereka meninggal, surga sudah menanti ditambah mahkota kemenangan dan mahkota kehidupan. Mereka sudah dianggap layak untuk memberitakan Kabar Baik hingga akhir hidupnya. Dan pengorbanan mereka tentu tidak akan sia-sia. Suatu saat, orang-orang yang membunuhnya akan bertobat dan dipakai menjadi alat  Tuhan dalam memberitakan Injil. Contohnya Rasul Paulus. Dahulunya dia mengijinkan Stefanus dibunuh. Tak berapa lama kemudian, malah Tuhan menangkapnya sehingga menjadi rasul yang melayani kepada berbagai orang non-Yahudi diberbagai tempat.
                Saudaraku, bagi para pengikut Kristus, mati dan hidup sama-sama untung. Mati berarti sudah selesai mengerjakan kehendak Tuhan di dunia untuk memberitakan Injil. Sedangkan hidup, berarti masih diberi kepercayaan untuk tetap menjadi saksi Yesus di bumi. Jadi, selama masih hidup, berarti masih diberikan kesempatan untuk menjadi kepanjangana tangan Allah, menyempurnakan Amanat Agung Tuhan Yesus. (TT)
Orang yang Mati Sebagai Martir Tuhan, Hidupnya Tercatat dalam Kitab Kehidupan
Doa: Bapa, berikan keberanian kepadaku untuk memberitakan Injil. Meski manusia berusaha menghalang-halangi.

Isi Renungan Kabar Baik Januari-Februari 2012


HATI-HATI SALAH GAUL
Bacaan: 1 Korintus 15:31-34
”Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik”
(1 Korintus 15:33).

Seorang teman saya, sebut saja Jerry, tinggal di kost. Teman-teman di kostnya selalu merokok di ruangan tamu. Setiap kali Jerry pulang ke kost, seluruh ruangan tamu dipenuhi asap rokok. Hal ini membuatnya jengkel. Dalam hatinya dia berkata, ”memangnya hanya kalian saja yang bisa merokok. Saya juga bisa.” Benar saja, keesokkan harinya dia pulang ke tempat kost sambil merokok. Mulutnya mengeluarkan kepulan asap rokok. Akhirnya Jerry terjerat dengan kebiasaan merokok.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan kepada kita agar jangan sampai salah bergaul. Sebab pergaulan yang buruk itu dapat merusak kebiasaan baik. Bertahun-tahun orangtua mendidik anaknya agar melakukan kebiasaan baik. Setelah lepas SMA, anaknya kuliah di kota besar, tinggal di tempat kost. Di tempat inilah biasanya para remaja terjebak dengan kebiasaan buruk. Bila terus-menerus tinggal di dalam lingkungan yang tidak baik, maka nilai-nilai buruk yang dilakukan teman-teman kostnya akan dipraktekkan.
Saudaraku, biarlah kita senantiasa menjaga anak-anak kita dari segala pergaulan yang buruk. Bukan berarti kita ekslusif, tetapi mencegah agar nilai-nilai buruk itu tidak sampai menjadi kebiasaan buruk pada anak-anak kita. Orangtua harus senantiasa mendoakan anak-anaknya agar diberikan teman yang baik. Selain itu, orangtua juga terus memantau perkembangan anak-anaknya, dengan menelpon atau sesekali datang ke tempat kostnya. Tanamkan nilai-nilai Alkitab kepada anak-anak kita, supaya mereka mampu menyaring sendiri mana yang baik dan mana yang salah. Yang salah harus dibuang, yang baik boleh diambil untuk dikembangkan. (TM)
Menanamkan Kebiasaan Baik Diperlukan Waktu Bertahun-tahun, Menanamkan Kebiasaan Buruk Cukup Dalam Hitungan Menit
Doa: Tuhan Yesus, tolonglah anak-anakku dalam pergaulan mereka, biarlah Tuhan mengirimkan teman-teman yang baik dan membangun. Biarlah anak-anakku tidak berkumpul dengan orang-orang yang mempunyai kebiasaan buruk.

Isi Renungan Kabar Baik Januari-Februari 2012

SETIA MEMBAWA BERKAT
Bacaan: Rut 1:1-22
”Tetapi kata Rut: ’Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti  engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam; bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku’” (Rut 1:16).

Seorang anak remaja bekerja di rumah seorang pengusaha kaya. Dengan setia anak ini membersihkan rumah, mencuci mobil tuannya, merawat dan memberi makan anjing milik tuannya, menyirami bunga-bunga di taman, dan segala pekerjaan lainnya yang dapat dikerjakan anak tersebut. Setelah sepuluh tahun berlalu, tuanya menderita sakit parah. Harta kekayaan yang dimiliki sedikit demi sedikit mulai dijual untuk biaya berobat. Anak remaja ini dengan setia merawat majikannya yang sakit. Sampai akhirnya majikannya meninggal dunia. Sebelum meninggal, dia sudah menuliskan surat wasiat yang isinya bahwa rumah yang ditempati ini diwariskan kepada anak remaja tersebut. Akhirnya anak ini memperoleh rumah, upah dari kesetiaannya.
Rut adalah menantu Naomi yang berasal dari Moab, suaminya telah meninggal dunia. Naomi sendiri orang Betlehem-Yehuda. Setelah kehilangan suami dan kedua anak laki-lakinya, maka Naomi berniat meninggalkan Moab dan kembali ke kampung halamannya di Bethelem-Yehuda. Kedua menantu Naomi dinasehati agar tidak usah ikut Naomi, biarlah mereka tetap di Moab saja. Orpa memilih untuk meninggalkan Naomi dan tetap tinggal di Moab. Sedangkan Rut memiliki pendirian lain. ”Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku” (Rut 1:16). Dari ucapan ini nampak kesetiaan Rut. Meski Naomi sudah menjadi janda dan tidak memiliki kekayaan serta anak laki-lakinya, Rut tetap setia mengikuti mertuanya. Hasil dari kesetiaannya, Rut bertemu Boas dan menikah dengannya. Rut menjadi orang kaya dan dari keturunan Rut inilah lahirlah Raja Daud.
Saudaraku, sungguh luar biasa berkat yang akan diperoleh bila kita setia mengikuti dan melayani Tuhan. Ancaman dan godaan bisa saja menghalangi kita untuk tetap setia kepada-Nya, tetapi kita harus tetap bersemangat mengikuti dan melayani Tuhan. Kita percaya, ada upah yang menanti kita kelak di sorga (1 Korintus 15:58). (TM)
Jangan Mundur Melayani Tuhan, Sebab Ada Upah yang Menanti Kita
Doa: Tuhan Yesus, ampuni saya bila terkadang karena keadaan berkeinginan untuk meninggalkan-Mu. Tetapi, sekarang saya mau komitmen untuk tetap setia, sampai akhir hidupku.